Rabu, 21 Maret 2012

Promosi Jasa Perpustakaan PUST2254

Matakuliah
Promosi Jasa Perpustakaan
PUST2254
Inisiasi 2
Topik :
Pemasaran Informasi Masih Perdebatkan Antara Free dan Fee

Bacaan ini kami ambil dari Perpusnas 07 juni 2003, agar dapat memperkaya pengetahuan kita sebagai insan yang bergelut dalam bidang perpustakaan. Mudah-mudahan bermanfaat.

BANDUNG – Keadaan ekonomi dan politik saat ini mengharuskan organiasi non profit semacam perpustakaan dan lembaga informasi untuk mampu membiayai dirinya sendiri agar tetap dapat melayani kebutuhan para penggunananya. Selain itu, tingginya biaya pengadaan informasi juga berdampak pada meingkatnya biaya operasional. Hal ini mengubah paradigma dalam pemberian pelayanan informasi di perpustakaan dan lembaga informasi yang semula free service menjadi fee service, demikian ungkap nis Agustini Damayani, dosen Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran pada seminar nasional pemasaran inforamsi yang diselenggarakan oleh Himpinan Mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan (HIMKA), Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran pada 7 Juni 2003 di Hotel Jayakarta, Jl. Ir. H. Juanda 381A, Bandung.

Kaitan pemasaran dengan aktivitas kepustakawanan dan informasi menurut Sulistyo Basuki, Guru Besar Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia ialah mengkaji dan menganalisis pasar yang ada,
- mengidentifikasikan kebutuhan pasar, 
- menganalisis kekuatan dan kelemahan jasa informasi dan perpustakaan, 
- memahami persaingan, 
- desain produk dan jasa, 
- mengupayakan agar pemakai tahu tentang produk dan jasa yang tersedia, dan
- memantau kepuasan pemakai.
Kesiapan pustakawan dalam memasarkan informasi sangat penting. Peraturan pertama pada usaha pemasaran ialah memahami terhadap siapa anda mencoba melayani. Dengan demikian satu dari pertanda prioritas utama bagi mereka yang menyelenggarakan jasa informasi adalah memiliki kemampuan untuk memungkinkan pengguna merasa nyaman karena terpenuhi kebutuhan inforamsinya. Di samping itu, perlu juga kemampuan untuk menyimpulkan kebutuhan mereka yang sebenarnya, ungkap Surya Manjur, Pustakawan Madya pada Pusat Perpustakaan Pertanian dan Penyebaran Teknologi, Bogor menimpali pendapat Sulistyo Basuki. 

Menanggapi pernayataan Ninis sebelumnya, Harkrisyati Kamil, Information Manager, the British Council, Jakarta, menyatakan bahwa pemasaran yang dijalankan oleh sektor perpustakaan sebagai organisasi nirlaba, tentu berbeda dengan intitusi yang memfokuskan dirinya pada keuntungan. Bagi organisasi nir laba semacam perpustakaan, arti pemasaran bukan semata mendapat keuntungan dari menjual produk dan jasa, karena sasarannya adalah mempengaruhi tingkah laku sosial, menyentuh aspek kehidupan manusia atau menciptakan a changed human being. Yati mencontohkan bahwa perpustakaan bertugas membuat orang lebih cerdas, memberikan kepercayaan akan harkat diri yang lebih tinggi. Ungkapan Yati ini sekaligus mendukung pernyataan banyak kalangan bahwa perpustakaan adalah salah satu agen perubahan. 

Berbeda dengan para pembicara pada sesi-sesi sebelumnya A. Sapto anggoro, Chief Online Marketing Detik.com, strategi pemasaran media online menggunakan konsep Six-C+R ialah; 
- computer,
- conectivity,
- content,
- community,
- commerce,
- collaboration dan
- revenue.
Seminar nasional yang dibuka oleh rektor Universitas Padjajaran ini menampilkan Dady P. Rachmananta, Kepala Perpustakaan Nasional RI sebagai keynote speaker. Dady mengungkapkan bahwa ibarat permainan sepak bola terdapat istilah total foot ball, dengan demikian pemasaran informasi memerlukan dukungan dan melibatkan perpustakaan dan lembaga informasi. Seminar dimeriahkan pula dengan stand pameran dari NCI Bookman, perusahaan penyedia piranti lunak perpustakaan, perpustakaan The British Council dan kreatifitas mahasiswa Jrusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran. 
Posted by 760000328 at 07-06-2003 00:00

Inisiasi Tutorial Online 3

Matakuliah

Promosi Jasa Perpustakaan

PUST2254

Yanis Rusli

Topik :Promosi.

Halo saudara mahasiswa Universitas Terbuka terutama mahasiswa Program Studi D2 PerpustakaanFISIP, khusus mahasiswa yang meregistrasikan mata kuliah Promosi Jasa Perpustakaan (PUST2254).

Sekarang kita telah berada pada inisiasi 3 dari 8 inisiasi yang akan kita paparkan. Inisiasi 3 inimemiliki tugas yang harus Saudara kerjakan. Tugas tersebut akan memiliki nilai lebih besar dari dari respon aktif (partisipasi aktif) apalagi hanya sekedar membuka (partisidasi pasif) perbandingannya sbb pasif : aktif : tugas = 20 : 30 : 50.

Dari 8 inisiasi akan dirancang 3 tugas yaitu pada inisiasi 3, 5 dan 7.

Gunakan kesempatan seluruh kegiataninisiasiini dengan kontribusinilai 30%

Tentunya Sdr. Telah membacamodul 1 kegiatan belajar 3 tentang Promosi

Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan yaitu sebagai berikut :

1.Untuk menarik perhatian;

2.Untuk menciptakan kesan;

3.Untuk membangkitkan minat;

4.Untuk memperoleh tanggapan.

Berdasarkan prinsip promosi yang telah diuraikan diatas, maka dapat pula disimpulkan bahwa tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna perpustakaan.

Pada modul 1 kegiatan belajar 3 dapat Saudara temuai beberapa pernyataan para ahli tentangtujuan promosiperpustakaan sepertiSudariyah Nasution, Edsall, Weinstock

Berbagai ahli yang dikutip di atas mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menyatakan tujuan dan manfaat promosi di perpustakaan.Meskipun demikian kita sesungguhnya dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari pernyataan mereka sama saja.Perbe­daan di antaranya adalah hanya dari segi penekanan saja.

Berkaitan dengan penjelasan pada alinea di atas, maka pro­mosi perpustakaan untuk setiap jenis perpustakaan sesungguhnya mempunyai sasaran yang berbeda menurut ruang lingkup masyarakat yang dilayaninya.
Inisiasi Tutorial Online 4
Matakuliah
Promosi Jasa Perpustakaan
PUST2254

Topik :Pemasaran Nirlaba

Ide menerapkan pemasaran pada organisasi nirlaba bukanlah merupakan sesuatu yang baru. Kotler (1995:5) menyebutkan bahwa sebuah seri artikel tentang penerapan pemasaran pada organisasi nirlaba telah ditulis antara tahun 1969 hingga 1973. Sejak itu para profesi pemasaran muncul ke depan untuk menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pemasaran sesungguhnya mempunyai nilai-nilai produktif yang diperluas dan dapat diterapkan pada situasi dan organisasi yang berbeda.

Kotler (1995:6) selanjutnya menngatakan bahwa didorong sebagian karena banyaknya tekanan dan sebagian karena menariknya janji yang diberikan oleh pemasaran, para praktisi pelayanan kesehatan, pendidikan, kesenian, berebut menjangkau ilmu baru ini dan menggali kemungkinan-kemungkinannya. Langkah ini kemudian segera diikuti oleh ahli perpustakaan, ahli rekreasi, politikus, dan pimpinan organisasi lembaga sosial lainnya.

Sekarang, ide pemasaran nirlaba telah mencapai fase kematangan. Hal ini terbukti dengan tersedianya berbagai buku teks dan jurnal dalam bidang ini baik yang memuat bahasan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Sebagai contoh, dalam bidang ilmu perpustakaan antara tahun 1974 hingga 1981, Norman menurut Kotler (1995:6) menemukan sekitar 80 judul artikel, buku dan makalah yang ditulis tentang beberapa aspek pemasaran. Diantaranya adalah "Marketing and Marketing Research: What the Library Manager Should Learn," Journal of Library Administration (1980); "The 'Marketization'of Libraries," Library Journal (1981); Publicity and Promotion for Information Services in University Libraries, Aslib Proceeding (1974), dan "Libraries: A Marketable Resource," Canadian Library Journal (1977).

Di Amerika Serikat menurut Kotler (1995:7), peminat dalam bidang pemasaran nirlaba terus berkembang. Ikatan praktisi di bidang nirlaba seperti seni, kesehatan, dan pendidikan telah masuk ke dalam kelompok peminat pemasaran. Disamping itu, lebih dari 2.000 eksekutif pemasaran bekerja di rumah sakit di A.S. Banyak organisasi konsultan bertebaran menawarkan jasanya sebagai spesialis pemasaran dalam sektor nirlaba.

Di Indonesia, beberapa seminar tentang pemasaran nirlaba telah digelar di beberapa kota. Dalam bidang ilmu perpustakaan, antara lain pernah diselenggarakan Lokakarya Pengguna dan Promosi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Malang pada tanggal 25 hingga 28 Oktober 1993, dan Seminar Kiat-kiat Promosi Perpustakaan di Bandung pada tanggal 20 Desember 1993.

Tulisan ini tidak bermaksud menguraikan lebih jauh dan rinci tentang pemasaran, mereka yang berminat dapat membaca berbagai artikel dan buku teks yang telah banyak ditulis dalam bidang ini. Tetapi untuk memberikan gambaran, terutama bagi pendatang baru dalam bidang ini, beberapa aspek pemasaran akan diuraikan.

Dikutip dari Information Resource


Inisiasi Tutorial Online 5

Matakuliah

Promosi Jasa Perpustakaan

PUST2254

Yanis Rusli

Topik :News Letter

Halo saudara mahasiswa Universitas Terbuka terutama mahasiswa Program Studi D2 PerpustakaanFISIP, khusus mahasiswa yang meregistrasikan mata kuliah Promosi Jasa Perpustakaan (PUST2254).Tentunya Sdr. Telah membacamodul 3 kegiatan belajar 2 tentang News Letter

Dalam inisiasi 5 ini kami membuat contoh tulisan untuk News Letter seperti di bawah ini :

Perpustakaan Umum


Kami mengembangkan sebuah perpustakaan umum gratis pertama di Indonesia yang buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga 8 malam, kecuali Sabtu and Minggu yang dimulai pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore.

Koleksi kami berjumlah kurang lebih 10.000 judul buku baru yang sebagian berbahasa Inggris, berbagai karya rujukan serta ensiklopedia. Kami berlangganan 60 publikasi bermutu, termasuk berbagai jurnal maupun media asing seperti Foreign Affairs, American Journal of Political Science, Free Trade Review, Critical Reviews, Asian Survey, New York Review of Books, The Times Literary Supplement, The Economist, dan lain-lain. Sebagian besar koleksi buku kami telah terkatalog secara elektronik dan dapat diakses melalui situs web kami.

Sebagai salah satu upaya kami membangkitkan minat publik membaca koleksi perpustakaan, kami secara rutin menyelenggarakan diskusi buku dan memasok berbagai informasi yang terkait dengan buku maupun artikel jurnal kepada berbagai pihak.

Selasa, 13 Maret 2012

Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia



INISIASI 1

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA

Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan merupakan institusi yang didalamnya tercakup unsur koleksi (informasi) pengolahan, penyimpanan dan pemakai

Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang sekurang-kurangnya mempunyai koleksi 1.000 judul bahan pustaka atau 2500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang
Fungsi Perpustakaan
1.Penyimpanan  bertugas menyimpan koleksi   (informasi)

2.Pendidikan  merupakan tempat belajar   seumur hidup

3.Penelitian  menyediakan berbagai macam   informasi untukkeperluan   penelitian

4.Informasi  menyediakan informasi yang   disesuaikan dengan jenis   perpustakaannya

5.Rekreasi kultural  menyimpan khasanah budaya   bangsa


Jenis-Jenis Perpustakaan

Faktor timbulnya jenis-jenis perpustakaan  :

1.Munculnya berbagai jenis media informasi

2.Adanya keperluan informasi yg dibutuhkan berbagai jenis pembaca

3.Adanya berbagai spesialisasi subjek

4.Adanya ledakan informasi

Aspek lainnya:
a.Tugas dan fungsi perpustakaan
b.Pemakai perpustakaan
c.Koleksi perpustakaan


Perkembangan perpustakaan di Indonesia

- Perpustakaan Gereja didirikan Belanda thn 1624

- Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen didirikan Belanda thn 1778

- Perpoestakaan Negara Repoeblik Indonesia thn 1948 di Yogyakarta

- Perpustakaan Nasional tahun 1989

- Perpustakaan setingkat sekolah, khusus dan perguruan tinggi

Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan munculnya berbagai tipe perpustakaan 
1.Perpustakaan kertas
2.Perpustakaan terotomasi
3.Perpustakaan elektronik
4.Perpustakaan hibrida


INISIASI 2


Peran dan Fungsi Perpusnas RI
Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. (UU No. 43 thn 2007)

Tugas pokok Perpusnas RI :
1.Melaksanakan pembinaan atas semua jenis perpustakaan
2.Melaksanakan UU No. 4 tahun 1990 dan PP No. 70 tahun 1991
3.Melaksankan penyusunan naskah Bibliografi Nasional Indonesia dan Katalog Induk Nasional
4.Melaksanakan pengembangan tenaga perpustakaan dan kerja sama antar badan/lembaga
5.Melaksanakan layanan rujukan, informasi ilmiah dan penelitian